Jumat, 25 November 2011

Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1433 H

Bagaimana Menyambut Tahun Baru Islam
Hj. Yati Aryati

Pembaca, insya Allah Sabtu ini 26 November 2011, kita akan mengakhiri tahun 1432 Hijriyah dan mulai sejak azan Magrib pada hari tersebut kita memasuki Tahun Baru 1433 H, tepatnya 1 Muharam 1433 H.

Sebagai umat Islam, tentunya kita perlu bersyukur atas segala nikmat yang telah dan akan diberikan Allah SWT, nikmat yang tak akan ada manusia mampu menghitungnya selama perjalanan hidup setahun, khususnya pada tahun 1432 H. Oleh karena itu tak ada salahnya menyambut kedatangan tahun 1433 H sesuai syariat Islam.

Cara menyambut kedatangan tahun baru hijriyah ini tentu sangat berbeda dengan cara mereka yang non-Islam menyambut kedatangan tahun baru Masehi, setiap 1 Januari.
Menurut sejarahnya, Rasulullah SAW dan para sahabat beliau serta umat terdahulu sebenarnya tidak mengharuskan umat Islam merayakan kedatangan tahun hijriyah. Namun, entah sejak kapan, sebagian umat Islam merayakan kedatangan tahun baru hijriyah dengan mengadakan beberapa acara yang bersifat islami, meskipun terkadang sampai keluar dari ajaran Islam.

Ada beberapa adab yang kiranya perlu dilakukan dalam menyambut kedatangan tahun hijriyah di antaranya:
  • Niat yang ikhlas mengharapkan keridaan Allah SWT semata
  • Mengucapkan syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya, nikmat kesehatan dan rezeki, serta bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau. Pada tahun baru ini, kita mensyukuri seluruh nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah di tahun sebelumnya agar nikmat tersebut bertambah dan tidak dicabut-Nya.
  • Membaca doa, berharap dan bermohon kepada Allah SWT agar meridai dan menerima amalan-amalan yang dilakukan sebagai ibadah yang diterima, serta tetap menjadi pengikut Rasullah SAW yang setia hingga akhir hayat, serta tidak kembali keharibaan-Nya kecuali dalam keadaan berserah diri kepada-Nya, sebagaimana yang diperintahkan-Nya kepada kita: “Dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran 102).
  • Banyak bertafakur untuk bermuhasabah dengan bertambahnya umur ini, karena sesungguhnya dengan bertambahnya usia, berarti hakikatnya berkurang kesempatan untuk hidup di dunia ini.
  • Memanfaatkan kehidupan dunia ini dengan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan kematian yang khusnul khatimah, atau kehidupan yang abadi; tidak terjebak dengan “permainan” dalam dunia. 
  • Mempersiapkan diri dengan bekal takwa sebagai sebaik-baiknya persiapan dan bekal. 
  • Memelihara dan menjaga diri dari perbuatan syirik, bid’ah, maksiat, dan perbuatan dosa lainnya. 
  • Menghindari pesta pora yang menyalahi ajaran Islam. 
  • Meningkatkan, menganjurkan bersedekah.
Jadikan tahun baru hijriyah untuk selalu mengintrospeksi diri, bersyukur, dan aktivitas hidup di dunia, bekal di akhirat, yang lebih baik dari tahun sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar